Veronica Guerin, seorang wartawan pada harian Sunday Independent, adalah sosok perempuan energik dan tomboy, mempunyai pendirian kuat pada pilihan yang diambilnya, serta seorang istri dan ibu yang cinta pada keluarga. Pekerjaannya sebagai seorang wartawan membuatnya mengenal lebih jauh sisi gelap kehidupan yang jarang diketahui orang lain. Beberapa artikel dan pemberitaan kriminal membuat ibu satu anak ini disegani koleganya sesama wartawan. Akan tetapi, ketertarikan Ronnie, begitulah dia disapa, membawanya tenggelam terlalu jauh menyelami dunia kriminal yang tidak hanya membahayakan dirinya tapi juga keluarganya. Guerin tetaplah Guerin, bagaimanapun membahayakannya pekerjaan yang harus dia tempuh, ketika pilihan sudah ditetapkan maka itulah jalan yang akan diambil apapun konsekuensi yang harus dihadapinya, semangat untuk menolong anak di bawah umur yang terjerumus kedalam dunia narkoba adalah motor motivasi bagi Guerin. Penelusuran dalam mecari informasi menunjukan Guerin tidak hanya sebagai seorang wartawan biasa, berita yang akan dimuat, analisis, dan berbagai cara dalam “mencukil” informasi dari seseorang mencitrakan dirinya sebagai seorang wartawan investigatif yang hampir menyerupai seorang detektif.
Bukan hanya sebagai seorang perempuan energik dan tomboy, Cate Blanchett yang memerankan Guerin di film ini juga mampu menampilkan sisi Guerin sebagai seorang istri yang romantis ketika dia menggoda suaminya yang terlihat tidak senang dengan Guerin yang terlalu sibuk dengan pekerjaanya, selain itu ketika Guerin mendapat telefon ancaman mengenai anaknya, perasaan seorang ibu ditampilkan dengan sangat baik oleh Blanchett, ekspresi ketakutan dan tangisan menjadi nilai tambah baginya dalam memerankan Guerin.
Film yang diangkat dari kisah nyata ini menceritakan seorang wartawan yang mengangkat kasus pengedaran narkoba di Dublin, Irlandia, yang luput dari pandangan masyarakat luar tak terkecuali pihak keamanan setempat sebagai bahan pemberitaannya. Kisahnya diawali dengan adegan terbunuhnya sang wartawan dengan lima tembakan di tubuhnya, kemudian dilanjutkan dengan flashback kisah dua tahun sebelumnya, sehingga bisa dikatakan alur yang diangkat dalam film ini adalah alur maju-mundur.
Ketertarikan veronica terhadap dunia kriminal membuat namanya cukup terkenal, dari beberapa artikel yang dimuatnya di harian Sunday Independent mengantarkannya pada jaringan pengedar narkoba yang menggunakan anak di bawah umur dan remaja sebagai pengedar sekaligus pemakai. Jiwa sebagai seorang jurnalis menuntutnya untuk melihat langsung salah satu daerah di Dublin, Irlandia, yang dia curigai kawasan pengedaran narkoba. Ia mendapati, di daerah tersebut, anak di bawah umur yang terlihat tidak kaku lagi menusukan jarum suntik ke dalam aliran darahnya, tak ada jawaban ketika ditanya dari mana mereka mendapatkan jarum suntik yang berisi cairan haram tersebut. Berpindah kepada remaja di pojok ruangan salah satu gedung, Guerin hanya mendapat ejekan dan jawaban tidak nyaman ketika dia menanyakan pertanyaan yang sama kepadanya. Akhirnya Guerin pulang dengan tangan kosong, tapi sebelum pulang dia sempat berpapasan dan bercakap beberapa kata dengan salah satu petugas keamanan yang tampaknya sedang berpatroli di daerah tersebut. Merasa tidak puas dengan pencarian informasi sebelumnya, Guerin mencoba mencari informasi dari salah satu temannya John Traynor yang pernah muncul di salah satu artikelnya, akan tetapi sama seperti sebelumnya Guerin belum mendapat pencerahan mengenai kasus ini.
Traynor kemudian menceritakan pertemuannya dengan Guerin kepada Jhon Gilligan yang merupakan orang terpenting, yang bersembunyi di balik layar, dalam kasus ini. Mendengar laporan Traynor, Gilligan langsung naik pitam dan meminta Traynor untuk tidak menyebutkan namanya dihadapan Guerin apalagi memberi informasi mengenai bisnis yang dijalankannya, Gilligan mendesak agar Traynor menjauhi wartawan tersebut. Gilligan merencanakan pembunuhan terhadap salah satu kelompok dan mengkambinghitamkan pihak lain serta menugasi Traynor untuk memberikan iformasi bohong kepada Guerin.
Di lain pihak, Guerin tidak hanya mencari informasi dari teman lamanya tersebut, dia juga mulai mendekati polisi dan meminta pihak keamanan untuk bekerja sama menyelidiki kasus ini, akan tetapi polisi kurang menanggapi ajakan Guerin. Merasa informasi yang didapatkannya masih sangat kurang, Guerin kembali mendatangi Traynor dan mendapatkan informasi bahwa pengedar narkoba adalah Cahill. Namun tidak lama kemudian terdengar kabar bahwa Cahill beserta kelompoknya dibunuh. Traynor menelefon Guerin pada saat pemakaman Cahill dan membohongi Guerin dengan mengatakan bahwa pembunuh Cahill adalah Gerry Hutch.
Setelah mendapat informasi dari Traynor, Guerin mulai melakukan penyelidikan terhadap Hutch, seusai prosesi pemakaman, Guerin mengikuti Hutch sampai apartemennya. Guerin menanyakan bisnis yang dilakukan Hutch di luar negeri, tapi Hutch tak pernah menjawabnya. Beberapa kali mereka berdua bertemu dan Guerin mulai bertanya lebih khusus mengenai kemungkinan keterlibatan Hutch dengan kematin Cahill dan pengedaran narkoba serta kemungkinan cuci uang yang dilakukan Hutch di luar negeri, tapi Hutch tetap bersikeras bahwa dirinya tidak terlibat apa yang disangkakan Guerin kepadanya. Karena Hutch bersikeras bahwa dirinya tak pernah bermain dalam bisnis narkoba, Guerin mulai mencari informasi apakah Hutch benar-benar terlibat atau tidak dengan kembali mendekati polisi, setelah melalui percakapan yang cukup alot akhirnya Guerin diperbolehkan membuka dokumen dan arsip kriminal polisi, dari dokumen tersebut dan informasi dari pihak lain Guerin berhasil mendapatkan nama Jhon Gilligan.
Ketika nama Jhon Gilligan ditanyakan kepada Traynor, Traynor menyuruh Guerin agar menjauhi orang tersebut dengan alasan Gilligan adalah orang yang berbahaya. Pada malam natal Guerin hampir terbunuh ketika orang tak dikenal masuk kerumahnya dan menodongkan senjata api kepadanya, tapi tembakannya meleset dan hanya mengenai kakinya. Sebelum insiden ini, peluru juga pernah masuk ke ruang kerjanya sebagai ancaman agar Guerin menghentikan penyelidikannya. Setelah insiden penembakan tersebut pihak keluarga mendesak Guerin untuk menghentikan penyelidikannya karena tidak hanya membahayakan Guerin tapi juga keluarganya. Insiden penembakan pada malam natal tersebut dipersesikan lain oleh beberapa orang sebagai konspirasi untuk menaikan reputasi Guerin. Desakan dari keluarga, penembakan peluru di ruang kerja, serta peluru yang pernah bersarang di pahanya tidak mengurungkan niat Guerin untuk meneruskan penyelidikan guna mengangkat kasus yang juga banyak diperebutkan koleganya sesama wartawan. Guerin berhasil masuk ke dalam rumah Gilligan dan bertemu dengannya tapi ketika Guerin mulai bertanya untuk mengorek informasi darinya, Guerin mendapat pukulan yang sangat keras dari Gilligan berkali-kali sampai akhirnya Gilligan menyuruh Guerin pergi dari rumahnya dan Guerin pulang kerumah ibunya dengan muka dan tubuh babak belur. Guerin melakukan visum dan mendapat tawaran apakah akan menuntut Gilligan dan penyelidikannya dihentikan atau meneruskan peyelidikan. Guerin lebih memilih meneruskan penyelidikannya. Setelah insiden pemukulan di rumah Gilligan, Guerin mulai mendapat telefon ancaman dari Gilligan mengenai anaknya. Guerin tampak ketakutan setelah mendapat telefon ancaman dari Gilligan dan mulai bimbang untuk meneruskan penyelidikan. Lebih memilih keselamatan anaknya akhirnya Guerin memutuskan untuk melaporkan kasus pemukulan Gilligan kepada polisi. Guerin memutuskan bertemu empat mata dengan Traynor dan membuat Traynor akhirnya bicara sedikit tapi menjadi bukti kuat bagi Guerin bahwa Gilliganlah orang di balik kasus ini. Traynor melaporkan perkembangan terakhir penyelidikan Guerin kepada Gilligan dan membuat Gilligan marah besar. Akhirnya Gilligan merencanakan pembunuhan Guerin di hari sidang tilang Guerin. Satu truk gandeng, satu sedan, satu motor, dan senjata api disiapkan untuk menjalankan skenario pembunuhan Guerin. Setelah keluar dari Pengadilan Naas pada tanggal 26 Juni 1996, truk gandeng, sedan, dan dua orang berpakaian serba hitam mengendarai sepeda motor mengejar mobil sport merah yang dikendarai Guerin. Di jalan Naas pada saat Guerin berhenti untuk menunggu lampu merah berganti hijau, dua orang yang mengendarai motor tadi berhenti di samping mobil, mengeluarkan pistol, memecahkan kaca, dan menghujani Guerin dengan lima tembakan yang tepat menembus tubuhnya. Beberapa pengendara turun dari kendaraannya dan menghampiri mobil Guerin dan hanya bisa terpana melihat kejadian yang baru saja terjadi di depan mata mereka, mereka masih belum bisa memercayai apa yang dilihatnya. Dari beberapa kerumunan pengendara yang turun, turut serta pula pengendara truk gandeng dan sedang datang menghampiri untuk memastikan kematian target mereka. Misi berhasil, target, Veronica Guerin, mati.
Kematian Veronica Guerin membakar semangat masyarakat yang diwadahi Yayasan Orangtua Peduli Narkoba untuk melakukan penolakan terhadap pengedaran narkoba di daerah Dublin. Pihak berwenang segera menetapkan larangan tegas mengenai pengedaran narkoba, dan pemerintah mensahkan UU penyitaan semua aset pelaku kriminal. Penembak mati-Guerin dihukum mati, sedangkan Gilligan dihukum 28 tahun penjara, Traynor yang sempat melarikan diri ke meksiko akhirnya berhasil ditangkap dan dihukum di irlandia.
Film Veronica Guerin mampu menampilkan dunia kewartawanan yang membutuhkan kerja keras dalam menggali informasi baik itu dari sumber primer maupun sekunder. Saya melihat-dari film ini-bahwa seorang wartawan harus mempunyai pisau analisis yang tajam, kemauan yang keras, dan sumber terpercaya dalam menentukan kebenaran informasi yang dibutuhkan untuk pemberitaan. Selain itu kebenaran fakta yang ada dilapangan menjadi hal terpenting bagi seorang wartawan dalam melakukan pemberitaan. Hal itu ditunjukan Guerin dengan mencari fakta walaupun dia telah mendapat informasi dari teman lama yang dia percaya. Pekerjaan sebagai seorang wartawan tidaklah mudah, berpeluh, panas, bergadang, terkadang melupakan diri, harus dihadapi ketika dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan. Walaupun demikian Veronica Guerin berhasil memberi solusi, jika kita melakukannya dengan penuh keyakinan dan intergritas tinggi, pekerjaan seberat apapun pasti bisa diselesaikan walaupun nyawa yang harus dipertaruhkan Guerin untuk itu.
Selain itu, menurut saya film ini menampilkan sisi idealis seorang jurnalis atau wartawan yang mau mengangkat kasus karena didorong rasa kemanusiaan untuk menolong sesama, mau menampilkan realitas sosial dan bukan realitas media. Akan tetapi pada fenomena yang sekarang ada, hanya sedikit-atau mungkin tidak ada-wartawan yang mempunyai idealisme seperti itu, sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak wartawan yang dibayar untuk memberitakan sesuatu ataupun wartawan yang meminta bayaran untuk memberitakan suatu berita. Idealis seorang wartawan seperti Veronica Guerin tampaknya juga terbawa bersama semangat dan keyakinan Guerin, terbawa bersama lima peluru dan nyawa Guerin, idealisme tersebut telah mati. Mari kita coba tumbuhkan kembali idealisme jurnalistik seperti yang dulu pernah ditunjukan Veronica Guerin, terima kasih Ronnie.