Selasa, 29 November 2011

Public Relations

Dasar Pemikiran
Kemajuan berbagai bidang di masyarakat baik itu dari segi ekonomi, politik, budaya, teknologi, ilmu pengetahuan, maupun industri telah mengelompokkan manusia kedalam beberapa kelompok masyarakat. Kelompok tersebut tentu mempunyai tujuan yang ingin mereka capai. Agar tidak terjadi benturan antara kelompok dalam mewujudkan tujuan mereka maka diperlukanlah kerjasama yang baik. Untuk mewujudkan kerjasama yang baik diperlukan soft skill yang baik, salah satunya ditunjang dengan bagaimana seseorang mampu menyampaikan pesan dan meyakinkan orang lain terhadap pesan yang disampaikan. Proses inilah yang kemudian menjadi dasar hubungan masyarakat atau dikenal juga dengan Public Relation (PR).
Setelah lahirnya revolusi industri yang mampu menghadirkan mesin-mesin yang lebih efisien dalam proses produksi, timbul masalah baru, yaitu anggapan bahwa tenaga buruh disamakan dengan mesin yang digunakan untuk memproduksi sesuatu oleh majikan. Masyarakat menganggap adanya eksploitasi manusia dengan menjadikannya sebagai buruh yang merasa tidak jauh berbeda dengan seonggok mesin yang bekerja sesuai instruksi terhadapnya. Pihak perusahaan menyadari bahwa kondisi seperti ini dapat membahayakan kelangsungan perusahaan, maka timbul pemikiran-pemikiran untuk memperbaiki keadaan, mengadakan kembali hubungan dengan buruh, dan usaha untuk menciptakan kerjasama dengan mereka yang tentu dampaknya dapat menguntungkan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, suatu badan yang mampu menciptakan komunikasi yang efektif antara pimpinan perusahaan dan buruh dianggap sangat penting keberadaannya. Suatu badan yang mampu menghubungkan para pengusaha dengan buruh atau bawahan, kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, maupun perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Oleh karena itu, diperlukanlah suatu badan yang bergerak dalam bidang komunikasi, yang disebut publicrelations, yang merupakan suatu bagian yang terorganisir.

Istilah Public Relations, Pengertian dan Asal Mula
Public Relations adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi. (Wikipedia, http://id.wikipedia.org)    
Public Relation – yang biasa ditulis dengan singkat PR – juga lazim disebut Purel atau Hubungan Masyarakat, masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. (Oemi, 1968)
Webster’s New World Dictionary mendefinisikannya sebagai “hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui publisitas; khususnya fungsi-fungsi korporasi, organisasi, dan sebagainya yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri. (Frazier, 2004)
Sedangkan menurut Public Relations News: “Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik. (Frazier, 2004)
Definisi berikutnya, “Humas adalah suatu filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik. (Frazier, 2004)
Istilah “public relations” dalam pengertian sekarang lahir di Amerika Serikat. Thomas Jefferson telah menggunakan istilah ini dalam pesannya yang disampaikan pada kongres ke-X dalam tahun 1807. Tapi apa yang dimaksud Jefferson pada waktu itu dengan istilah “public relations” adalah dihubungkan dengan “foreign relations” dari Amerika Serikat.
Sebagian orang menganggap bahwa penemu publik relations modern adalah Ivy Lee, karena dia telah menerbitkan buletin yang berjudul Public Relations In New York secara reguler pada tahun 1921. Selain itu dia juga membuat dua petunjuk penting sebagai fungsi humas. Pertama, ia telah menemukan pentingnya memanusiawikan bisnis dan membawa humas turun ke masyarakat di kalangan karyawan, pelanggan, dan komunitas di sekitar perusahaan. Kedua, dia duduk diantara para top-eksekutif dan tidak melaksanakan program apapun jika tidak mendapat dukungan aktif dan partisipatif pribadi dari manajemen.
 Nama Ivy Lee sebenarnya telah dikenal masyarakat luas berkat jasa yang diberikannya pada perusahaan kereta api, yaitu Pennsylvania Railroad. Ketika itu, dia menjabat sebagai  “Executive Assistant to the President”. Perusahaan kereta api itu mendapat untung yang besar sekali setelah masuknya Ivy Lee, beratus ribu dollar masuk sebagai laba perusahaan. Berdasarkan hal itulah, maka Ivy Lee yang dianggap sebagai bapak public relation oleh sebagian orang.

Empat Unsur Public Relations
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat kita cermati bahawa ada empat unsur dasar public relation. Pertama, humas merupakan filsafat manajemen yang bersifat sosial; kedua, humas adalah suatu pernyataan tentang filsafat tersebut dalam keputusan kebijaksanaan; ketiga, humas adalah tindakan akibat kebijaksanaan tersebut; dan keempat, humas merupakan komunikasi dua arah yang menunjang ke arah penciptaan kebijaksanaan ini kemudian menjelaskan, mengumumkan, mempertahankan, atau mempromosikannya kepada publik sehingga memperoleh saling pengertian dan itikad baik.   
Pertama, public relations berdasarkan pada filsafat sosial manajemen. Unsur ini mengindikasikan bahwa humas meletakkan kepentingan masyarakat lebih dulu daripada sesuatu yang berkenaan dengan perilaku organisasi. Diasumsikan bahwa hak suatu organisasi untuk beroperasi dianugerahkan oleh publik, hak istimewa ini menjadi pembenaran bahwa organisasi bekerja selain untuk mencapai tujuannya, juga berusaha untuk memenuhi kebutuhan primer orang yang bergantung pada organisasi tersebut, tidak hanya itu, organisasi juga mempunyai ikatan tidak terlihat dengan orang-orang di sekitar organisasi, oleh karena itu organisasi berusaha menjaga hubungan dengan individu internal dan eksternal organisasi. Prinsip pelayanan masyarakat ini merupakan dasar dari konsep modern humas.
Kedua, humas adalah filsafat sosial yang diungkapkan dalam keputusan kebijaksannan. Unsur dasar humas yang kedua adalah pengungkapan suatu filsafat sosial dalam keputusan kebijaksanaan. Filsafat sosial yang telah dijelaskan diatas menekankan pada pelayanan publik dan unsur kedua ini menekankan pada bagaimana pelayanan publik tersebut diwujudkan dalam kebijaksanaan organisasi. Kebijaksanaan yang dibuat mencerminkan kepentingan publik dari organisasi itu.
Ketiga, humas adalah tindakan sebagai akibat dari kebijaksaan organisasi. Unsur dasar humas yang ketiga adalah tindakan sebagai akibat dari administrasi kebijaksanaan yang mencerminkan filsafat sosial dari manajemen. Unsur ini juga menjelaskan bahwa humas bergerak setelah adanya kebijaksanaan dari organisasi yang tetap berlandaskan pada filsafat sosial yang telah dijelaskan di atas.
Kebijaksaan organisasi sangat berpengaruh pada perlunya proses kerjasama dengan pihak lain, memberikan informasi kepada masyarakat mengenai program organisasi yang akan dilaksanakan, memberikan informasi ketika ada pihak luar yang bertanya atau melakukan study banding terhadap organisasi. Kebijaksanaan organisasi seperti yang dijelaskan di atas tentu saja merupakan kegiatan hubungan masyarakat, akan tetapi seorang PR tidak bisa langsung melaksanakan salah satu dari kegiatan yang disebutkan di atas tanpa adanya kebijaksanaan dari organisasi, jadi jelaslah bahwa humas merupakan tindakan sebagai akibat kebijaksanaan organisasi.
Keempat, humas adalah komunikasi.
Unsur dasar komunikasi yang keempat adalah komunikasi dua arah (two-way communications). Komunikasi dapat diartikan proses penyamaan persepsi. Sedangkan Lasswell mendeskripsikan komunikasi sebagai “who says what to whom in which channel with what effect”. Banyak sekali definisi komunikasi dan setiap orang mempunyai definisinya masing-masing yang bisa saja berbeda dengan yang lainnya. Akan tetapi disini kita mengambil pengertian komunikasi sebagai penyamaan persepsi.
Public relations sebagai komunikasi dua arah mengindikasikan bahwa terjadi proses interaksi antara seorang PR dengan orang lain dalam bentuk komunikasi. Model komunikasi dua arah juga menjelaskan bahwa terjadi timbal balik antara komunikator dan komunikan, walaupun tidak jelas batasan antara komunikator dan komunikan dalam model ini. Seorang PR berusaha menyamakan persepsi atas apa yang dipahaminya dan organisasi kepada masyarakat atau pihak lain. Hal inilah yang menjadi tugas seorang PR agar suatu organisasi bisa menjalankan kebijaksanaannya sesuai dengan keinginan dan tidak membentur pihak lain. Perlu keahlian komunikasi yang baik bagi seorang PR untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain dan untuk menyamakan persespsi dengan pihak lain. Keahlian ini antara lain seorang PR harus mampu memahami kondisi masyarakat yang beragam, budaya yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain, kepentingan organisasi, dan kepentingan publik. Jangan sampai seorang PR harus beradu otot di tengah masyarakat karena faktor-faktor di atas tidak diperhitungkan.       
Pekerjaan Seorang Public Relations
Dalam pengertian umum pekerjaan humas adalah mempromosikan pengertian dan pengetahuan terhadap seluruh fakta tentang runtutan situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa sehingga mendapatkan simpati atas kejadian tersebut.
Selain itu banyak tanggapan negatif masyarakat terhadap pekerjaan humas dengan menumbuhkan kesan bahwa perkerjaan humas ditunjang dengan kemampuan bersilat lidah, ada juga sikap melawan, dan apatis. Seorang humas harus mampu menghilangkan image jelek seperti ini di masyarakat karena jika hal ini terus berlanjut, kepercayaan publik terhadap humas bisa menurun.
Bagian terpenting dari pekerjaan petugas humas dalam suatu organisasi: (Wikipedia, http://id.wikipedia.org)
-          Membuat kesan (image)
-          Meningkatkan pengetahuan dan pengertian
-          Menciptakan ketertarikan
-          Penerimaan
-          Simpati
Humas adalah sebuah proses dari usaha manajemen suatu organisasi untuk memperoleh tindakan positif dari organisasi lain, pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas, oleh karena itu tidak aneh jika yang disampaikan seorang PR tentang organisasinya, selalu hal yang baik dan bukan kekurangan atau kelemahan. 

Daftar Pustaka
Buku-buku    :
Moore, Frazier.2004.Humas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Abdurrachman, Oemi.1968.Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
Website           :
Wikipedia.2010.Humashttp://id.wikipwdia.org/ (diakses pada: 16/02/10. Pkl.10.20 WIB)

0 komentar:

Posting Komentar