Selasa, 19 Oktober 2010

PERSPEKTIF TEORI KRITIS

"Sejarah manusia dikembangkan berdasarkan pada alat apa yang digunakan untuk memproduksi kebutuhan hidup manusia"
TEORI KRITIS lahir sebagai koreksi dari pandangan konstruktivisme yang kurang sensitif pada proses produksi dan reproduksi makna yang terjadi secara historis maupun intitusional. Analisis kritis menekankan pada konstelalsi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna.
Aliran teori kritis bisa  disebut ideologically oriented inquiry, yaitu suatu wacana atau cara pandang terhadap realitas yang mempunyai orientasi ideologis terhadap paham tertentu. Ideologi ini meliputi: Neo-Marxisme, Materialisme, Feminisme, Freireisme, participatory  inquiry, dan paham-paham yang setara.
SEJARAH PERSPEKTIF KRITIS
Kritik merupakan konsep kunci untuk memahami teori kritis. Teori ini dikembangkan oleh Mahzab Frankfrut. Konsep kritik dari mahzab ini banyak berkaitan dengan konsep kritik para filsuf, seperti Immanuel Kant, Hegel, dan Marx.
Immanuel Kant mempertanyakan kemampuan dan batas-batas rasio dalam proses pengetahuan. Sebelumnya rasio yang terdiri dari konsep-konsep dan prinsip-prinsip sangat berpengaruh terhadap perkembangan pengetahuan, kemudian Kant mempertanyakan dengan cara apa dan bagaimana rasio itu sampai memiliki konsep dan prinsip. Selanjutnya, lebih jauh, Kant mempertanyakan kebenaran pengetahuan yang hanya berdasar pada rasio.
Teori kritik Hegel berbeda dengan Kant, Hegel memaknai teori kritiknya sebagai refleksi diri atas rintangan-rintangan, tekanan-tekanan, dan kontradiksi yang menghambat proses pembentukan diri dari rasio dalam sejarah. Kritik dapat juga berarti refleksi atas proses menjadi sadar atau refleksi atas asal-usul kesadaran manusia. Bagi Hegel, hubungan antara individu dan dunia eksternal ini dibuat secara historis dan bergantung pada jangka waktu kehidupan seseorang.
Pengaruh Marxisme
Marx memandang bahwa teori kritik Hegel masih kabur dan membingungkan karena Hegel memahami sejarah secara abstrak. Marx menegaskan bahwa yang dimaksud sejarah adalah sejarah perkembangan alat-alat produksi dan sejarah hubungan-hubungan produksi. Sejarah manusia dikembangkan berdasarkan pada alat apa yang digunakan untuk memproduksi kebutuhan hidup manusia. Oleh karena itu ia juga menganggap bahwa gerak sejarah bisa ditentukan oleh orang yang memiliki dan mengendalikan alat produksi.
Hubungan produksi diartikan Marx sebagai hubungan kekuasaan antara pemilik modal dan kaum buruh. Kritik Marx juga banyak dipengaruhi oleh pengematannya terhadap sistem kapitalis yang menggunakan kaum buruh untuk melakukan proses produksi tetapi imbalan yang diterima kaum buruh sangat berbeda jauh dengan hasil yang diterima pemilik modal. Keuntungan untuk pihak tertentu dan kerugian bagi pihak lain dalam hal yang sama.
Kritik dalam pemikiran Marx berarti usaha mengemansipasi diri dari penindasan dan alienasi yang dihasilkan oleh hubungan –hubungan kekuasaan di dalam masyarakat. Kritik dalam pengertian Marx berarti teori dengan tujuan emansipatoris, teori yang tidak hanya menggambarkan sotuasi masyarakat namun juga membebaskannya.

Mahzab Frankfurt
Teori kritis banyak dipengaruhi oleh Marxisme, namun dalam beberapa hal dianggap berbeda dengan  Marxisme. Teori ini disebut juga teori Mahzab Frankfurt. Penyebutan ini didasarkan pada lembaga yang mengembangkan teori kritis, yaitu Institute fur Sozialforchung di Frankfrut, Main, Jerman.
 Maksud teori kritis Mahzab Frankfurt adalah membebaskan manusia dari pemanipulasian para teknokrat modern, membebaskan dari perbudakan, membangun masyarkat atas dasar hubungan antarpribadi yang merdeka, dan pemulihan kedudukan manusia sebagai subjek yang mengelola sendiri kenyataan sosialnya.
Tabel Teori kritis Mahzab Frankfurt: Orientasi dan Konsep-konsep Sentral
Totalitas: gagasan bahwa pemahaman apapaun tentang masyarakat harus mencakup dalam keseluruhan dunia objektif dan subjektif yang member karakteristik untuk jangka waktu tertentu. Totalitas melingkupi  segalanya, tidak memiliki batas. Pemahaman tentang totalitas ini harus menjadi pemahaman tentang unsur-unsurnya, ketika keseluruhan itu mendominasi bagian-bagian dalam seluruh cakupannya.
Kesadaran: kekuatan yang secara ultim menciptakan dan menopang dunia sosial. Kesadaran dibangun secara internal tetapi dipengaruhi oleh bentuk-bentuk yang diasumsikan lewat proses objektivikasi dan dialektika antara dunia obejktif dan subjektif,
Keterasingan: keadaan dimana, dalam totalitas tertentu, keterjepitan kognitif muncul di antara kesadaran seseorang dan dunia sosial objektif, maka orang tersebut melihat apa hal esensial dari penciptaan kesadarannya sendiri dalam kekerasan, dominasi, realitas eskternal. Keterjepitan ini adalah keterjepitan yang disebabkan alienasi, yang mencerabut seseorang dari dirinya yang sejati dan menghambat pemenuhan potensialitas dirinya sebagai manusia.
Kritik: dalam kritik mereka tentang masyarakat kontemporer, teori kritis memfokuskan diri pada bentuk dan sumber-sumber keterasiangan, yang mereka lihat sebagai penghambat kemungkinan pemenuhan kemanusiaan sejati. Beragam perangkat perspektif ini mendekatinya dengan jalan yang berbeda, pada beragam tingkat generalisasi.

0 komentar:

Posting Komentar